Makalah seni budaya SENI TARI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah
yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “CABANG SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
September 2013
penyusun
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang “CABANG SENI TARI”
Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
September 2013
penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................1
Daftar
Isi....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang..........................................................................................................3
2. Tujuan
Penulisan........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Seni
Tari..................................................................................................4
2. Tari
Tradisional..........................................................................................................4
3. Jenis-jenis
seni
tari....................................................................................................5
4. Peran
Seni
Tari..........................................................................................................6
5. Unsur-unsur
Gerak
Tari............................................................................................7
6. Unsur-unsur
Kaidah Seni
Tari..................................................................................7
7. Tari
Tradisional di
Nusantara...................................................................................7
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................................9
2. Saran..........................................................................................................................9
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia
sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari
struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas
perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut
tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis
menguasai seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977),
salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan
bahwa, “secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional
sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing)”.
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan
masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing
periode telah menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena
kehidupan kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia
seni tari membuat indonesia kaya akan adat kebudayaan kesenian. Dengan
mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia
mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan
keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku
bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri
tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi.
Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri. Di
Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian
dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang
dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni
Budaya yaitu Ibu Netti Herawati S.Sn. Manfaat yang dapat di peroleh oleh
penyusun melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan
dalam membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang
akan datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki
serta untuk menambah wawasan kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui
makalah ini manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah
membaca makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari
serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah
di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Seni
Tari
Seni tari adalah seni yang
mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari tubuh/fisik dan
mimik. Seni tari secara umum memiliki
aspek-aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari
memilki unsur-unsur ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi,
tingkatan, dan jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak.
Arah hadap, seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong
kiri, arah gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag.
Tingkatan berhubungan dengan tinggi rens\dahnya posisi duduk dan level tinggi
dengan posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan
berhubungan dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan
dalam seni tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif.
Tenaga dalam seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan
kekuatan otot. Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang
berbeda-beda akan membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton,
juga bagi si penari.
2. Tari Tradisional
Tari tradisional merupakan bentuk
tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara turun-temurun, serta biasanya
mengandung nilai filosofi, simbolis, dan religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari
perang, tarian dukun
untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan
berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian, tarian lain diilhami
oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang
dan tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang
tersembunyi dalam diri manusia. Tari tradisional Indonesia mencerminkan
kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari
seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian
Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari
yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun,
sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang
dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi
masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan.
Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru
ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna,
penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari
tradisional. Tari tradisional dibagi menjadi :
Ø Tari Keraton
Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan
bangsawan. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa
keluarga bangsawan, berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan
di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya
istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak
dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan
bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih
memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan.
Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian.
Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan
disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat
lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh
pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para
Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi
gamelan
pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana
Bali dan Melayu. Seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan
gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan
Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam,
sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.
Ø
Tari Rakyat
Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.
Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial
dari masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat
kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional adalah
tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan
maupun di perkotaan.
Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi
oleh pihak istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang
ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau
sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih
memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari
pergaulan yang lebih bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan
gerakan yang dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari
istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau
terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap
berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh
masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi
tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari Papua.
3.
Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
* Tari Tunggal
* Tari Berpasangan
* Tari
Kelompok/Massal
Ø Tari Tunggal
Tari Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah
tari gambir anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan,
tari gambyong dan tari kukilo.
Ø Tari berpasangan
Tari berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki
dengan perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Ø Tari Kelompok/Massal
Tari ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak
penari.
Nah, oleh karena itu, mari kita berbangga dengan seni tari yang ada di
negara kita dengan cara melestarikannya.
4.
Peran Seni Tari
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan
melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam
memenuhi kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk
penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh
karena itu tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan
pernyataan batin manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis
besar fungsi tari ada 5 antara lain :
Ø Tari Sebagai Upacara
fungsi tari sebagai sarana
upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat
yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa
kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat
sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang
diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu
sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi 2 yaitu
tari adat dan agama
Ø Tari Adat
beberapa contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan
raja) gambyong, karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda
lumping, jatilan (seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan
tamu agung dan tari rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
Ø Tari Agama
tari upacara agama adalah tari yang diyakini memiliki karismatik
khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada peri kehidupan
selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus., dilaksanakan dalam
konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan keagamaan di mana mereka
lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam dan bersifat memuja, dan
penghayantan persembahan secara total. Contoh tari pendet, rangde, rejang,
keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya ketawang, gandari
Ø Tari Sebagai Sarana
Hiburan
salah satu bentuk penciptaan
tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi
lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari
gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi
tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak
diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan
improvisasi.
contoh tari hiburan tari
tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung (banyuwangi), jogged
bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
Ø Tari Sebagai Sarana
Pertunjukkan
tari pertunjukkan adalah
bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini
lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih
digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun
untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi
artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan
tujuan yang jelas.
Contoh tari pertunjukan tari
piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong ( surakarta).
5. Unsur-unsur gerak Tari
Menurut aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
- Gerak setempat adalah gerak yang dilakukan tanpa berpindah tempat
- Gerak berpindah tempat adalah gerak yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser, melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut
bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
- Gerak Realistik / Gerak Wantah adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
- Gerak Stilir adalah gerak yang sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
- Gerak Simbolik adalah gerak yang hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah di stilir.
Menurut sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi
empat,yaitu :
- Gerak Lemah adalah gerak yang dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
- Gerak tegang adalah gerak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.
- Gerak lembut adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.
- Gerak kasar adalah gerak-gerak yang dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
·
Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan kelenturan teknik
tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
·
Wirama adalah pengaturan tempo dan ritmeyang erat sekali
hubungannya dengan irama.
·
Wirasa adalah aspek yang bersifat rohaniah yang mendukung
keseluruhan tarian yang dibawakan penari.
7. Tari Tradisional di Nusantara
Berikut ini beberapa
contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia.
- Tarian Daerah Provinsi Bali
1. Tari Kecak
2. Tari Legong
3. Tari Barongan
4. Tari Pendet - Tarian Daerah Banten
1. Tari Prajurit - Tarian Daerah Provinsi Bengkulu
1. Tari Andun
2. Tari Bidadari Terminang Anak
3. Tari Ganau - Tarian Daerah Provinsi DI Aceh
1. Tari Saman
2. Tari Seudati - Tarian Daerah Propinsi DI Yogyakarta
1. Tari Bedaya Pangkur
2. Tari Serimpi - Tarian Daerah Gorontalo
1. Tari Dana-Dana - Tarian Daerah DKI Jakarta
1. Tari Betawi
2. Tari Yapong - Tarian Daerah Jambi
1. Tari Sekapur Sirih
2. Tari Selampir Delapan - Tarian Daerah Provinsi Jawa Barat
1. Tari Jaipong
2. Tari Topeng - Tarian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1. Tari Bambang Cakil
2. Tari Sintren - Tarian Daerah Provinsi Jawa Timur
1. Tari Gandrung Banyuwangi
2. Tari Remo
3. Tari Reog Ponorogo - Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Barat
1. Tari Monong
2. Tari Zapin - Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
1. Tari Babujugan
2. Tari Radap Rahayu - Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
1. Tari Dadas dan Bawo
2. Tari Giring-Giring - Tarian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
1. Tari Gong - Tarian Daerah Kepulauan Riau
1. Tari Tandak,
2. Tori Joged Lambak - Tarian Daerah Propinsi Lampung
1. Tari Bedana
2. Tari Jangget
3. Tari Malinting - Tarian Daerah Propinsi Maluku
1. Tari Cakalele
2. Tari Lenso
3. Tari Nahar Iaa
4. Tari Perang
5. Tari Tidetide - Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat
1. Tari Batu Nganga
2. Tari Mpaa Lenggogo - Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur
1. Tari Gareng Lameng
2. Tari Perang - Tarian Daerah Propinsi Papua
1. Tari Musyoh
2. Tari Selamat Datang
3. Tari Sojojo Papua
4. Tari Papua
5. Tari Perang
6. Tari Suanggi - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Selatan
1. Tari Bosara
2. Tari Kipas
3. Tari Pakarena - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
1. Tari patuddu
2. Tari Dero Poso
3. Tari Lumense
4. Tari Pamonte
5. Tari Peule Cinde
6. Tari Torompio - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara
1. Tari Balumpa
2. Tari Dinggu
3. Tari Lumense
4. Tari Manguru - Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Utara
1. Tari Katrili
2. Tari Maengket
3. Tari Polo-Palo - Tarian Daerah Propinsi Sumatra Barat
1. Tari Lilin
2. Tari Payung
3. Tari Piring - Tarian Daerah Propinsi Sumatra Selatan
1. Tari Gending Sriwijaya
2. Tari Putri Bekhusek
3. Tari Tanggai - Tarian Daerah Propinsi Sumatra Utara
1. Tari Serampang Dua Belas
2. Tari Tor Tor
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi Seni serta
tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan,
Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni
terapan), dan Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui
stimulan individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi
kebutuhan individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian
ekspresi jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu
tari dapat berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin
manusia dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi
tari ada 3 antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan
tari sebagai sarana pertunjukkan
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat
dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni
unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari tradisional
adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan
senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di
Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam.
Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang semula berkembang
dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat.
Setiap daerah provinsi di Indonesia
masing-masing memiliki tarian tradisional.
2. Saran
·
Dengan mengenal lebih banyak Tarian
adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini.
·
Sekolah seni tertentu di Indonesia
seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung,
Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta,
Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar,
Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya
untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia.
Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang
ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.
·
Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan
seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian
suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
No comments:
Post a Comment